Sesampainya di ruang tengah, lompatlah ia ke sofa rotan tua warisan nenekku
Dengan penuh semangat, diperlihatkannya cincin berlian tersemat di jari manisnya
Rupanya seorang pria telah menawar hati saudaraku
Menyaksikan itu, aku barulah tersadar
Oh...waktu ternyata berjalan begitu cepatnya
Kupikir baru saja aku menemani saudaraku menuntaskan tugas akhirnya
Kupikir baru saja aku melihatmya memakai toga
Dan kurasa baru saja ia mengantarkanku mendaftar di universitas
Ternyata aku tak menangkap berjalannya waktu
Semoga ini pria yang pertama dan terakhir untuknya
Seorang pria yang pertama menyematkan cincin di jari manisnya
Dan seorang pria yang terakhir ada di hidupnya
Semoga berhasil saudaraku
Nologaten, saat menemani saudaraku teridur pulas